Laporan Akhir 1

1. Jurnal

  • Percobaan Gerbang Logika
  • Percobaan Aljabar Boolean

2. Alat dan Bahan



1. Panel DL 2203C. 

2. Panel DL 2203S.

3. Jumper. 

4. Gerbang Logika

  • NOT IC 7404

  • AND IC74LS08

  • OR IC74LS32
  • XOR IC 7486

  • NAND IC4011

  • NOR IC 74LS02

  • XNOR IC74266

3. Rangkaian Simulasi

  • Rangkaian gerbang logika

  • Rangkaian Persamaan aljabar boolean

4. Prinsip Kerja Rangkaian

  • Rangkaian Gerbang Logika

Gerbang NOT
Gerbang NOT menghasilkan keluaran yang selalu berlawanan dengan logika masukannya. Jika B1 bernilai logika 1 dimasukkan ke input, maka output yang keluar akan menjadi logika 0.

Gerbang AND
Gerbang AND akan menghasilkan output logika 1 hanya jika semua input bernilai logika 1. Jika salah satu input bernilai 0, maka hasilnya juga 0. Prinsipnya sama dengan operasi perkalian. Sebagai contoh, jika B0 = 0 dan B1 = 0, maka hasilnya 0 × 0 = 0, sehingga keluaran gerbang AND adalah 0.

Gerbang OR
Gerbang OR memberikan output logika 1 jika terdapat minimal satu input bernilai logika 1. Sebaliknya, output menjadi 0 apabila semua input bernilai 0. Prinsipnya menyerupai operasi penjumlahan. Misalnya, jika B1 = 1 dan B0 = 0, maka 1 + 0 = 1, sehingga output = 1.

Gerbang XOR
Gerbang XOR bekerja dengan prinsip jumlah input logika 1. Jika jumlahnya ganjil, maka output = 1, sedangkan jika genap maka output = 0. Contohnya, ketika B1 = 1 dan B0 = 1, jumlah logika 1 ada dua (genap), sehingga output = 0.

Gerbang NAND
Gerbang NAND merupakan kebalikan dari AND. Output akan bernilai 0 hanya jika semua input bernilai 1. Jika ada salah satu input bernilai 0, maka output menjadi 1. Prinsipnya dapat dilihat sebagai operasi AND kemudian di-NOT-kan. Misalnya B1 = 1 dan B0 = 0, maka hasil AND adalah 1 × 0 = 0, lalu di-NOT-kan sehingga output = 1.

Gerbang NOR
Gerbang NOR merupakan kebalikan dari OR. Jika semua input bernilai 0, maka output = 1. Jika terdapat input bernilai 1, maka output = 0. Prinsipnya dapat dipahami sebagai operasi OR lalu di-NOT-kan. Sebagai contoh, B1 = 1 dan B0 = 0, hasil OR adalah 1 + 0 = 1, kemudian di-NOT-kan menjadi 0.

Gerbang XNOR
Gerbang XNOR merupakan kebalikan dari XOR. Output akan bernilai 1 jika jumlah input logika 1 genap, sedangkan bila jumlah input logika 1 ganjil, output = 0


  • Rangkaian Aljabar Boolean
Rangkaian logika pada gambar bekerja dengan tiga bagian utama yang masing-masing mengendalikan lampu indikator. Pada bagian pertama, lampu H1 dikendalikan oleh kombinasi gerbang AND bertingkat dengan empat masukan, yaitu A, B, C, dan D. Prinsip kerjanya, H1 hanya akan menyala ketika semua input bernilai logika 1, sehingga fungsi ini mewakili gerbang AND 4 input. Pada bagian kedua, lampu H2 dikontrol oleh kombinasi gerbang NOT dan AND. Input A terlebih dahulu dibalik oleh gerbang NOT menjadi A̅, kemudian bersama input B dan C dimasukkan ke gerbang AND. Dengan demikian, H2 hanya akan menyala jika A = 0, B = 1, dan C = 1. Sedangkan pada bagian ketiga, lampu H3 dikendalikan oleh gerbang NOT dan AND yang melibatkan input A dan D. Input A dibalik menjadi A̅ lalu dikombinasikan dengan D melalui gerbang AND, sehingga H3 hanya menyala saat A = 0 dan D = 1. Dengan prinsip kerja ini, setiap lampu indikator akan menyala sesuai kondisi logika tertentu dari input A, B, C, dan D.

5. Video Rangkaian

  • Video Rangkaian Gerbang logika dan Persamaan Boolean


6. Analisa

1. Analisa masing-masing output H1 dan H2 ketika variasi A,B,C,D pada percobaan 1b!
Jawab :

Pada percobaan 1b dilakukan pengujian fungsi logika dengan variasi input A, B, C, dan D untuk memperoleh output H1 dan H2. Berdasarkan tabel kebenaran yang diperoleh, terlihat bahwa nilai H1 dan H2 selalu sama, sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua rangkaian yang dibuat (H1 dan H2) merupakan bentuk ekivalen dari fungsi Boolean yang sama. Dari hasil penyederhanaan menggunakan peta Karnaugh, diperoleh persamaan logika H=BD+DB+ABCH = B\overline{D} + D\overline{B} + A B \overline{C}. Hal ini menunjukkan bahwa output akan bernilai 1 ketika B=1 dan D=0, atau ketika D=1 dan B=0, serta pada kondisi khusus ketika A=1, B=1, dan C=0. Dengan kata lain, nilai output H hanya bergantung pada kombinasi tertentu dari input, sesuai dengan tabel kebenaran yang diuji. Hasil ini membuktikan bahwa baik rangkaian bentuk pertama (H1) maupun bentuk kedua (H2) menghasilkan keluaran yang identik dengan persamaan Boolean yang telah disederhanakan.

7. Link Download

Komentar

Postingan populer dari blog ini