Laporan Akhir 3
DAFTAR ISI
1. Jurnal
2. Alat dan Bahan
Gambar 3.1 Module D’Lorenzo
3. Rangkaian Simulasi
4. Prinsip Kerja Rangkaian
Percobaan 3
Pada percobaan ini digunakan IC 74HC194, yaitu sebuah 4-bit bidirectional universal shift register. Rangkaian ini memiliki kemampuan untuk menggeser data baik ke kiri maupun ke kanan, serta dapat menerima input secara serial maupun paralel. Empat saklar D0–D3 berfungsi sebagai input paralel yang akan langsung dimuat ke flip-flop internal register saat sinyal kontrol load aktif. Pin kontrol S0 dan S1 digunakan untuk menentukan mode operasi register, yaitu mode hold (tidak ada pergeseran), shift right (S0=1, S1=0), shift left (S0=0, S1=1), serta parallel load (S0=1, S1=1). Input SR (serial right) dan SL (serial left) digunakan sebagai jalur masuk data jika register dioperasikan dalam mode serial, sedangkan pin CLK mengatur pergeseran data pada setiap transisi clock. Pin MR berfungsi sebagai master reset untuk menghapus isi register dan mengembalikannya ke kondisi awal logika ‘0’.
Output dari register ditampilkan melalui LED Q0–Q3, yang masing-masing mewakili isi flip-flop internal. Dalam mode serial in–serial out (SISO), data yang dimasukkan lewat SR atau SL akan bergeser satu per satu pada setiap pulsa clock hingga akhirnya keluar kembali secara serial. Dalam mode serial in–parallel out (SIPO), data serial masuk secara bertahap tetapi dapat dibaca bersamaan pada Q0–Q3 setelah semua bit masuk. Pada mode parallel in–serial out (PISO), data D0–D3 dimuat sekaligus, lalu dikeluarkan satu per satu secara serial sesuai pulsa clock. Sedangkan pada mode parallel in–parallel out (PIPO), data D0–D3 dimuat sekaligus dan langsung tersedia secara paralel di Q0–Q3 tanpa perlu pergeseran. Dengan percobaan ini, terlihat jelas bahwa register geser dapat berfungsi baik sebagai konverter data serial–paralel maupun sebagai memori sementara yang fleksibel untuk berbagai aplikasi sistem digital.
5. Video Rangkaian
Percobaan 3
1. Analisa bagaimana data serial dapat dikirimkan dan
dikeluarkan
Data serial dikirimkan melalui satu jalur input dengan
bantuan sinyal clock. Setiap kali clock bertransisi (misalnya pada rising
edge), bit yang ada pada input akan ditangkap oleh flip-flop pertama, lalu pada
clock berikutnya bit tersebut digeser ke flip-flop berikutnya, begitu
seterusnya. Dengan cara ini data masuk satu per satu sesuai urutan bit yang
diberikan. Untuk mengeluarkannya, data yang sudah tersimpan di flip-flop paling
akhir akan muncul di output serial setelah sejumlah siklus clock sama dengan panjang
register. Hal ini terlihat pada mode SISO (Serial In Serial Out), di mana data
1101 masuk satu per satu, lalu setelah 4 kali clock, data yang sama keluar
kembali bit per bit.
2. Analisa bagaimana data paralel dapat dikirimkan dan
dikeluarkan
Pada input paralel, semua bit dimasukkan secara bersamaan
melalui beberapa jalur input yang terhubung ke setiap flip-flop. Proses ini
dikendalikan oleh sinyal kontrol (load), sehingga pada satu tepi clock, semua
flip-flop langsung menangkap nilai inputnya. Untuk mengeluarkan data paralel,
semua bit juga dapat dibaca sekaligus pada jalur output masing-masing
flip-flop. Hal ini terlihat pada mode PIPO (Parallel In Parallel Out), di mana
data 1101 dapat langsung dimasukkan sekaligus dan dibaca langsung tanpa harus
menunggu beberapa siklus clock. Sedangkan pada PISO (Parallel In Serial Out),
data dimasukkan secara paralel, lalu dikeluarkan satu per satu melalui jalur
serial dengan bantuan clock.
3. Bandingkan keempat mode (PIPO, SISO, SIPO, PISO)
berdasarkan cara input, cara output, kebutuhan clock, serta kegunaan praktisnya
SISO (Serial In Serial Out): Input satu jalur (serial),
output satu jalur (serial). Membutuhkan clock sebanyak jumlah bit untuk
memasukkan sekaligus mengeluarkan data. Kegunaan praktisnya sebagai delay line
atau penyimpan data bit per bit.
SIPO (Serial In Parallel Out): Input satu jalur (serial),
output beberapa jalur (paralel). Membutuhkan clock sebanyak jumlah bit untuk
mengisi register, setelah itu data bisa dibaca sekaligus. Sangat berguna untuk
mengubah data serial menjadi paralel, misalnya pada penerima komunikasi serial.
PISO (Parallel In Serial Out): Input beberapa jalur
(paralel), output satu jalur (serial). Membutuhkan satu clock untuk load
paralel, kemudian beberapa clock untuk menggeser keluar data. Berguna untuk
mengubah data paralel menjadi serial, misalnya pada pengirim data digital.
PIPO (Parallel In Parallel Out): Input beberapa jalur
(paralel), output beberapa jalur (paralel). Hanya butuh satu clock untuk load
data, kemudian semua output langsung tersedia. Cocok digunakan sebagai register
penyimpan sementara atau buffer data.
7. Link Download
- Download Datasheet Switch klik disini
- Rangkaian Serial In /Serial Out , Paralel In/Serial Out dan Paralel In/Paralel Out Shift register dengan kapasitas 4 bit. [klik]
Komentar
Posting Komentar